Hidup layaknya gelas pengukur waktu

Hidup layaknya gelas pengukur waktu...

Kita tahu bahwa didalam gelas itu terdapat ribuan butir pasir halus, dan butir-butir pasir halus itu semuanya perlahan-lahan melewati bagian yang paling penting di pinggang gelas itu.
Tidak seorang pun dari kita, yang melewatkan lebih dari sebutir pasir halus itu melalui bagian yang genting ini tanpa merusakkan gelas pengukur waktu itu sendiri.
Jika kita memulai tugas pada pagi hari, maka dihadapan kita tertumpuk beratus-ratus macam pekerjaan yang harus kita selesaikan pada hari itu. Tetapi kalau kita tidak menyelesaikannya satu persatu pada satu saat dengan sabar dan tawakal, maka seperti halnya buti-butir pasir halus tadi satu persatu melewati lubang sempit di bagian yang genting dari gelas pengukur waktu itu, Kalau bukan jasmani kita, jiwa kita lah yang akan rapuh.

(Ini diaaaa....."Sebutir pasir halus, satu demi satu"..........nyoooooookkk)

Sumber: buku lama taon 1971 rek...

0 komentar: